Perbandingan Harga Pinang di Pasar Internasional 2023 dan 2024

Perbandingan Harga Pinang di Pasar Internasional 2023 dan 2024

Agro Bumi Sumatera – Dalam dua tahun terakhir, Indonesia terus mempertahankan posisinya sebagai salah satu eksportir pinang terbesar di dunia.

Volume pengiriman ke berbagai negara tetap tinggi, dan pembeli dari Asia hingga Timur Tengah masih mengandalkan pasokan dari sini.

Namun, di balik angka ekspor tersebut, ada pertanyaan penting: bagaimana perbedaan harga pinang di pasar internasional antara tahun 2023 dan 2024?

Melalui data FOB (Free On Board) dari Badan Pusat Statistik (BPS), kita bisa melihat gambaran jelas harga rata-rata per kilogram untuk negara-negara tujuan utama ekspor pinang Indonesia.

Perbandingan Harga Pinang Indonesia di Negara Tujuan Utama (2023 & 2024)

Agar perbandingan lebih fokus, kita lihat lima negara tujuan terbesar di 2024: Iran, China, India, Bangladesh, dan Pakistan.

Baca Juga: Negara Tujuan Ekpor Pinang Indonesia

Angka yang digunakan adalah harga FOB per kg—harga barang di pelabuhan Indonesia sebelum ongkos kirim dan asuransi.

Jadi, FOB bisa disebut sebagai “harga di gerbang ekspor” yang mencerminkan nilai jual langsung dari produsen ke pasar global.

Iran — US$0,59/kg – US$0,57/kg

Di Iran, harga relatif stabil. Tahun 2023 berada di kisaran US$0,59/kg, lalu sedikit terkoreksi menjadi US$0,57/kg di 2024.

Penurunan ini kecil, menandakan pasar Iran cenderung konsisten, dan persaingan lebih banyak terjadi di kualitas barang.

China — US$1,13/kg – US$0,74/kg

China justru mengalami penurunan cukup tajam. Dari US$1,13/kg di 2023 menjadi US$0,74/kg di 2024.

Meski volume pembelian besar, tekanan harga sangat terasa. China meningkatkan pembelian dari Indonesia—volume naik signifikan pada 2024—sehingga unit value FOB menurun karena efek pembelian dalam skala besar dan persaingan antar pemasok.

Pun di sisi hilir, sebagaimana yang dilaporkan oleh The Guardian, ada semacam peningkatan persaingan antar penjual di China yang menyebabkan harga buah pinang terdorong turun.

India — US$0,86/kg – US$0,76/kg

Untuk India, harga turun dari US$0,86/kg menjadi US$0,76/kg. Salah satu penyebabnya adalah kebijakan Minimum Import Price (MIP) yang membatasi harga masuk, sehingga ruang negosiasi semakin ketat.

MIP disesuaikan menjadi ₹351/kg dan diberlakukan lintas pos terkait untuk mencegah undervaluation.

Bea cukai di sisi lain juga menetapkan “tariff value” referensi untuk buah pinang (USD 6.552/ton pada notifikasi 15 Nov 2024). 

Kebijakan-kebijakan ini mengecilkan ruang negosiasi di bawah ambang dan mendorong normalisasi harga transaksi.

Bangladesh — US$0,83/kg – US$0,83/kg

Berbeda lagi dengan Bangladesh yang nyaris tidak berubah. Dari US$0,83/kg di 2023 menjadi US$0,83/kg di 2024.

Stabilitas ini bisa menjadi peluang bagi eksportir untuk mengamankan kontrak jangka panjang tanpa khawatir fluktuasi besar.

Pakistan — US$1,76/kg – US$0,70/kg

Sementara itu, Pakistan mencatat penurunan paling drastis. Dari US$1,76/kg di 2023 terjun ke US$0,70/kg di 2024.

Penurunan tersebut disebabkan oleh Valuation Ruling No. 1764/2023 yang menetapkan nilai C&F referensi–nilai patokan pabean per satuan–untuk betel/areca nut di angka: US$1,15/kg (asal Indonesia/Malaysia/Singapura/Vietnam).

Lebih lanjut, ini membatasi under-invoicing dan menaikkan beban di sisi import. Imbasnya, sama seperti India, eksportir cenderung menurunkan FOB agar pembeli Pakistan tetap sanggup serap barang.

Tabel dan Grafik Perbandingan Harga Pinang di Pasar Internasional

Data diambil dari BPS, dihitung dari nilai FOB dibagi berat bersih ekspor. Angka dibulatkan 2 desimal untuk memudahkan pembacaan.

Tabel Perbandingan Harga Pinang di Pasar Internasional (FOB Indonesia) 2023 vs 2024

Negara 2023 (US$/kg) 2024 (US$/kg) Perubahan YoY
Iran (Islamic Republic) 0,59 0,57 −2,7%
China 1,13 0,74 −34,0%
India 0,86 0,76 −12,0%
Bangladesh 0,83 0,83 +0,4%
Pakistan 1,76 0,70 −59,9%
Keterangan: Harga FOB/kg = Nilai FOB ÷ Berat Bersih; pembulatan 2 desimal.
Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS)

Grafik Perbandingan Harga Pinang di Pasar Internasional (FOB Indonesia) 2023 vs 2024

Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) — Perhitungan: FOB/kg = Nilai FOB ÷ Berat Bersih; pembulatan 2 desimal.

Melihat tabel dan grafik di atas, jelas bahwa tahun 2024 membawa tekanan harga di hampir semua pasar utama, kecuali Bangladesh yang tetap stabil.

PT. Agro Bumi Sumatera: Menjawab Tantangan Harga Global

Perubahan harga seperti di atas bukan sekadar data, tapi juga sinyal bagi eksportir untuk menyesuaikan strategi.

PT. Agro Bumi Sumatera, yang berbasis di Muaro Jambi, sangat terbiasa menghadapi dinamika yang demikian.

Fokus kami adalah menyediakan pinang belah (klotok) dan pinang muda berkualitas tinggi yang memenuhi standar pasar global.

Kami menjaga mutu mulai dari proses sortasi, pengeringan, hingga pengepakan, sehingga harga yang tercatat di BPS bukan hanya angka di kertas, tapi cerminan kualitas yang konsisten.

Selain melayani buyer internasional, kami juga membuka kemitraan bersama petani lokal, baik untuk pinang orange maupun pinang muda segar, dengan standar pembelian yang jelas.

Dengan strategi ini, kami membantu pembeli mendapatkan harga kompetitif tanpa mengorbankan kualitas, sekaligus memastikan petani mendapatkan keuntungan yang layak.

Penutup

Dari data FOB buah pinang BPS, 2024 menunjukkan tren harga yang bervariasi: ada pasar yang stabil seperti Bangladesh, ada yang tertekan seperti China dan Pakistan. 

Bagi eksportir, memahami perbedaan ini sangat penting agar bisa menawar dengan tepat dan memaksimalkan margin.

Pada akhirnya, kunci sukses di pasar internasional bukan hanya soal harga, tapi juga konsistensi kualitas dan kekuatan jaringan pasokan.

Kategori :

Share now :